Rabu, 14 Desember 2016

JENIS-JENIS PIDATO



JENIS-JENIS PIDATO 

Menurut kodratnya, manusia memiliki kecenderungan belajar, berpikir, menyatakan pendapat, keinginanan, perasaan dan pengalaman-pengalamannya. Selain itu, manusia juga punya kecenderungan mempengaruhi bahkan memaksa pikiran dan pendapatnya kepada orang lain atau kelompok. Umumnya, kecenderungan tersebut dilakukan secara langsung atau melalui pembicara (proses komunikasi), baik antar pribadi maupun dalam kelompok (face to face communication).
            Kenyataannya, seseorang yang ingin menyampaikan pendapat atau pikiran pada orang lain memang bersbeda-beda hasilnya. Besar atau kecil, disegani atau dihina ataupun dimuliakan, sangat ditentukan oleh cara dan kesanggupannya berbicara dihadapan orang lain ataupun kelompok. Yuniawan (2002:1) mengemukakan bahwa berbicara sangat penting dimiliki seseorang agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penutur dengan lawan tutur dalam berkomunikasi.
Henry Guntur Tarigan (2008:16) berpendapat bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan. Seperti dalam peribahasa Mulutmu adalah harimaumu yang akan menerkam kepalamu, oleh sebab itu dengan menggunakan bahasa, seseorang akan lancar mengorganisasikan ide-ide yang akan dikemukakan dengan baik. Salah satu contoh ketrampilan berbahasa adalah berpidato.
Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Oleh karena itu, berpidato memerlukan dan mementingkan ekspresi gagasan, penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung dengan aspek nonbhasa, meliputi ekspresi wajah, kontak pandang dan intonasi suara. Sehingga, sebelum menyampaikan pemikiran dan gagasannya didepan khalayak, seseorang harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dibidang pidato. Seperti mengetahui jenis dan macam pidato.
Putra Bahar (2010:21) menjelaskan ada tujuh macam pidato berdasarkan tujuannya yang dapat menentukan langkah selanjutnya berdasarkan dalam rangka apa pidato itu diadakan, yaitu:
1.  Informatif/instruktif
Pidato yang informatif adalah pidato yang berisi laporan atau pengetahuan atau sesuatu yang menarik untuk pendengar, yakni menyampaikan informasi atau keterangan mengenai suatu hal kepada pendengar.
2. Persuasif
Pidato persuasif berisi tentang usaha untuk mendorong, meyakinkan dan mengajak pendengarnya untuk melakukan suatu hal.
3. Argumentatif
Pidato argumentatif berisi segala sesuatu yang bertujuan ingin menyakinkan pendengarnya.
4. Deskriptif
Pidato deskriptif bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan suatu hal atau keadaan. Tema yang tepat seperti suasana peringatan sumpah pemuda maupun peringatan hari pahlawan.
5. Rekreatif
Pidato rekreatif merupakan pidato yang bertujuan menghibur pendengar. Biasanya terdapat dalam jamuan-jamuan, pesta-pesta, ataupun perayaan-perayaan.
6. Edukatif
Pidato adukatif merupakan pidato yang menekankan pada aspek pendidikan, misalnya tentang pentingnya hidup sehat, ber-KB, dan lain sebagainya.
7. Entertain
Pidato entertain adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan penyegaran kepada pendengarnya yang sifatnya lebih santai.[1]
Lebih dalam lagi, jenis pidato berdasarkan sifat dan isi pidato, jenis-jenis pidato dibedakan atas:
1.      Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc (master of ceremony).
2.      Pidato Pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3.      Pidato Sambutan adalah pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4.      Pidato Peresmian adalah pidato yang dilakukan oleh seseorang yang berpengaruh ketika akan meresmikan sesuatu.
5.      Pidato Laporan adalah pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6.      Pidato Pertanggungjawaban adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban terhadapa suatu kegitan tertentu.
Berdasarkan ada tidaknya persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pidato, jenis-jenis pidato dibedakan atas:
1.      Pidato Impromptu (serta merta) yaitu pidato yang dilakukan secara tiba-tiba, spontan, tanpa persiapan sebelumnya. Misalkan apabila seseorang menghadiri pesta dan tiba-tiba dipanggil untuk menyampaikan pidato maka pidato yang disampaikan itu adalah pidato jenis impromptu.
Keuntungan :
a. Lebih mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya, karena pembicara tidak sempat lebih dalam memikirkan apa yang akan ia sampaikan.
b.  Gagasan datang secara spontan, sehingga tampak segar dan hidup.
c.  Memungkinkan pembicara terus berpikir.
Kelemahan :
a. Dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah, karena dasar pengetahuan yang tidak memadai.
b.  Mengakibatkan penyampaian yang tidak lancar dan tersendat-sendat.
c.  Biasanya gagasan yang disampaikan bisa acak-acakan dan ngawur.
d.  Pembicara kemungkinan besar biasanya demam panggung.
2.      Pidato Manuskrip yaitu pidato dengan naskah. Di sini tidak berlaku istilah ‘menyampaikan pidato’ tapi ‘membacakan pidato’. Karena pembicara akan membacakan pidato dari awal sampai akhir. Jenis pidato ini sangat perlu dilakukan, jika isi pidato yang akan disampaikan tidak boleh terdapat kesalahan. Misalnya, ketika seseorang diminta untuk melaporkan keadaan keuangan, berapa pemasukan, dari mana saja sumbernya, dan berapa pengeluaran serta untuk apa uang dikeluarkan, orang tersebut perlu menuliskannya dalam bentuk naskah dan baru kemudian membacakannya. Manuskrip juga sangat  dibutuhkan oleh tokoh nasional, sebab kesalahan sedikit saja dapat menimbulkan kekacauan nasional.
Keuntungan :
a. Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti yang tepat dan pernyataan yang gamblang,
b. Pernyataan dapat dihemat, karena manuskrip dapat disusun kembali,
c. Kefasihan bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan,
d. Hal-hal yang ngawur atau menyimpang dapat dihindari,
e. Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.
Kerugian :
a. Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung kepada mereka,
b. Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik karena ia lebih berkonsentrasi pada teks pidato, sehingga akan kehilangan gerak dan bersifat kaku
c. Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah, memperpendek atau memperpanjang pesan
d.  Pembuatannya lebih lama
3.      Pidato Memoriter yaitu pesan pidato yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian dihapalkan kata demi kata.
Keuntungan :
a. Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya karena memiliki persiapan yang baik,
b. Jika mampu menghapalnya pidato akan lancar,
c. Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.
Kerugian :
a. Pidato tampak datar dan monoton, sehingga pembicara tidak akan mampu menarik perhatian hadirin,
b. Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara beralih pada usaha untuk mengingat kata-kata,
c. Memerlukan banyak waktu persiapan.
4.      Pidato Ekstemporan yaitu pidato yang telah dipersiapkan sebelumnya berupa garis-garis besar (outline) dan pokok penunjang pembahasan (supporting points), tetapi pembicara tidak berusaha mengingatnya kata demi kata. Pidato jenis ini adalah pidato yang paling baik dan paling sering digunakan oleh pembicara yang telah mahir dan berpengalaman. Out-line hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran pembicara.
Keuntungan :
a.  Komunikasi pendengar dan pembicara lebih baik karena pembicara berbicara langsung kepada pendengar atau khalayaknya,
b. Pesan dapat fleksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhan dan penyajiannya lebih spontan.
Kerugian :
a.  Memerlukan latihan yang intensif bagi pembicaranya
b.  Kemungkinan menyimpang dari garis besar besar sangat besar
c.  Kefasihan bisa terhambat karena kesukaran memilih kata-kata.[2]




[1] Amy Sabila, Kemampuan Berpidato dengan Metode Ekstemporan, STIKIP Muhammadiyah Pringsewu, Lampung. Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015, hlm 28-30.
[2] Abdurrahman, Emha. Teknik dan Pedoman Berpidato. Surabaya: CV. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar